Penulis: Andes/Lex | Editor: Vajrel Tri Ananda
PADANG PANJANG - Perpanjangan masa tanggap darurat pascabencana banjir bandang lahar dingin, Pemko terus lakukan berbagai upaya pemulihan transaksi ekonomi.
Di antaranya dengan membangun jembatan darurat yang kembali bisa menghubungkan Kota Padang Panjang dengan Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar, serta jembatan darurat di Tanjung, Kelurahan Ganting,
Pemko juga senantiasa berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar dan Pemda lainnya untuk mendukung upaya percepatan pemulihan jalur Padang Panjang-Kayu Tanam di Lembah Anai yang sangat vital bagi Sumbar secara umum dan Kota Padang Panjang secara khusus.
Baca Juga
- Pemko Padang Panjang-DPRD Sepakati KUA PPAS Tahun Anggaran 2025
- Hasil Audit Kearsipan Internal, Lima OPD Pemko Padang Panjang Raih Nilai Sangat Memuaskan
- 23 Auditor Inspektorat Pemko Padang Panjang Ikuti Pemetaan Kompetensi
- Begini Cara Pemko Padang Panjang Berupaya Pertahankan Gelar Kota Informatif
- Persiapan Penilaian Smart City, Seluruh OPD Pemko Padang Panjang Diminta Berpartisipasi Aktif
"Kita harap semua upaya tersebut berjalan lancar sehingga perekonomian Kota Padang Panjang bisa kembali menggeliat," papar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Padang Panjang, Dr. Winarno, M.E usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diikuti bersama instansi terkait, Selasa (4/6/2024) di Ruang VIP Balai Kota.
Winarno menambahkan, Pemko terus berupaya mengendalikan inflasi semaksimal mungkin melalui beberapa langkah konkret sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat.
Dalam rakor tersebut terungkap, inflasi secara nasional pada Mei 2024 yaitu 2,84 % yoy (year on year-red) dan -0,03 % mtm (month to month-red). Inflasi Sumbar berada pada angka 4,17% peringkat 7 tertinggi di indonesia.
Sementara itu, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Putra Dewangga, SS, M.Si menyampaikan, inflasi Kota Padang Panjang pada Mei 2024 yaitu 3,83% yoy sedangkan secara bulanan terjadi inflasi 0,22% mtm.
"Indeks Perkembangan Harga (IPH) Padang Panjang minggu kelima Mei ini 2,21 atau berfluktuasi sedang. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah, daging ayam ras dan bawang merah yang mengalami kenaikan," ungkapnya. (Andes/Lex)
Komentar