Penulis: Adpsb/Bud | Editor: Marjeni Rokcalva
TANAH DATAR - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah meninjau sejumlah ruas jalan nasional di Sumbar yang terdampak banjir bandang pada minggu dinihari.
Dikatakannya, dampak terparah terjadi pada ruas jalan nasional di Kawasan Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar. Jalan utama penghubung Padang - Pekanbaru tersebut putus total di beberapa titik akibat tergerus luapan air sungai.
"Kita telah tinjau langsung ke lokasi, dampaknya sangat parah. Sejumlah titik di ruas jalan nasional putus total, terparah di Kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar," ungkap Mahyeldi di Nagari Aia Mancua, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Minggu (12/5/2024).
Baca Juga
- Gubernur Mahyeldi Resmikan Kejuaraan Sepakbola Antarinstansi se-Sumbar
- Gubernur Mahyeldi Lepas 647 PNS Pemprov Sumbar Pensiun Tahun Ini
- Wow, Gubernur Mahyeldi Ansuransikan 7.000 Lebih Nelayan Sumbar
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen pada Ekonomi Syariah dan Ramah Lingkungan
- Gubernur Mahyeldi Ajak ASN Sumbar Teladani Rasulullah
Ia menyebut, selain di Lembah Anai, banjir bandang juga melanda beberapa titik di ruas jalan nasional lainnya, seperti di Kawasan Aia Angek Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Ruas jalan tersebut sempat ditutup sementara hingga minggu pagi.
"Jalan di Aia Angek, Koto Baru dan Panyalaian juga terdampak dan tidak bisa dilalui. Beruntung disana hanya tertutup material banjir, tidak putus," ungkap Mahyeldi.
Dikatakan Mahyeldi, pihaknya akan berupaya maksimal agar permasalahan ini segera mendapat solusi. Apalagi, sebagian ruas jalan yang terdampak parah merupakan akses utama penghubung Padang - Pekanbaru via Padang Panjang.
"Hingga saat ini, kita terus berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pemerintah pusat. Untuk mencarikan solusi, sebab sebagian besar yang terdampak parah statusnya adalah jalan nasional," katanya.
Mahyeldi juga menyebut, hingga saat ini data pasti terkait dampak bencana itu belum ada. Sebab, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar bersama BPBD daerah yang terdampak hingga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan. (Adpsb/Bud)
Komentar