Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Kembali Pemko Bukittinggi menggelar sekolah keluarga angkatan ke V tahun 2024.
Untuk angkatan ke V ini, diikuti 360 Warga Bukittinggi, dimulai untuk lansia sebanyak 125 orang
Kegiatan tersebut dibuka Wali Kota Bukittinggi,diwakili Sekda, Martias Wanto,di balairung rumah dinas walikota, Jumat (26/04).
Baca Juga
- Pj Wako Payakumbuh Suprayitno: Pilkada Adalah Wujud Nyata Penguatan Demokrasi
- Pemko dan DPRD Bukittinggi Sepakati Tiga Ranperda Menjadi Perda
- Wawako Marfendi Menjadi Irup Upacara HUT Korpri ke 53 dan Hut PGRI ke 79 Tahun 2024
- Pemko Bukittinggi Cek Kualitas Beras Bantuan Pangan Desember 2024
- Pilkada Bukittinggi: Pasangan Ramlan-Ibnu Sementara Unggul dari Petahana
Pada kesempatan itu, sekda mengatakan, keluarga merupakan sekolah pertama yang sangat menentukan masa depan bangsa. Untuk itulah, Pemko berinisiatif melanjutkan program sekolah keluarga ini, karena manfaatnya terasa dalam meningkatkan ketahanan dan kualitas keluarga.
"Bapak Wali Kota menyampaikan pesan, bahwa, sekolah keluarga ini menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang ada lansia, akan tetap dilaksanakan sekolah keluarga," ujarnya.
Sekolah keluarga di Kota Bukittinggi sudah berlangsung sebanyak empat angkatan sejak tahun 2018 dan 1 angkatan lanjutan. Sedangkan tahun ini merupakan angkatan lima yang keilmuannya juga digabung dengan sekolah lansia.
Hal ini selaras dengan pembangunan keluarga yang berkualitas yang merupakan kegiatan yang mendukung visi dan misi walikota Bukittinggi.
Sekolah lansia adalah salah satu upaya pendidikan secara non formal, merupakan pembelajaran bagi lansia terutama lansia yang masih potensial dalam keluarga dan masyarakat, jelas Martias Wanto.
Lebih lanjut Sekdako Bukittinggi Martias Wanto mengatakan, Sekolah keluarga ini bertujuan untuk mewujudkan lansia yang smart (sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat) melalui dimensi lansia tangguh yaitu: dimensi spritual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional vokasional dan dimensi lingkungan.
Hal ini sesuai dengan penerapan 7 dimensi lansia tangguh oleh BKKBN tahun 2014, ujarnya, yang
diamini Ketua TP PKK Bukittinggi, Ny. Fiona Erman Safar.
Sementara itu, Kepala DP3APPKB, Nauli Handayani, menambahkan, sekolah keluarga angkatan V tahun 2024 ini, diikuti 360 peserta. 125 diantaranya merupakan peserta pra lansia, usia 45 sampai 55 tahun. Pelaksanaannya dengan dua metode, kuliah umum dan pertemuan lokal.
"Peserta kita berikan materi optimalisasi fungsi keluarga demi terciptanya ketahanan keluarga," ungkapnya.
Dalam materinya, setiap peserta akan mendapat materi tentang 8 fungsi keluarga, fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi pendidikan dan fungsi lingkungan.
Pada hari pertama, dilaksanakan kuliah umum oleh Katherina Welong, SKM, MARS, Ketua PKVHI Sumatra Barat dan David Arga selaku ketua tim pertahanan keluarga dan pencegahan stunting.
( Yus)
Komentar