Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
AGAM -- Kenaikan status level Gunung Marapi menjadi Level III (Siaga) menjadi perhatian serius mengingat peningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan hasil pemantauan dan evaluasi bersama dari berbagai pihak terkait, termasuk para ahli vulkanologi.
Untuk memitigasi potensi bencana alam, Pemerintah Kabupaten Agam menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral untuk membahas kenaikan status level Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga). Rapat tersebut berlangsung di Aula Kantor Walinagari Batuplano Kecamatan Sungai Pua pada Rabu (10/1) dan dihadiri oleh Asisten 1 Setdakab Agam, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam, Dandim 0304/Agam, Kapolres Kota Bukittinggi, Kepala PVMBG Kantor Pengamat Gunung Api Marapi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemedam Kebakaran Kabupaten Agam, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam, Ketua PMI Kabupaten Agam, Camat Sungai Pua, Camat Canduang, dan Walinagari Se Kecamatan Canduang dan Kecamatan Sungai Pua.
Bupati Agam yang diwakili oleh Asisten 1 Setdakab Agam Rahman menyampaikan bahwa kenaikan status level ini menuntut kesiapan setiap sektor dalam mengantisipasi dan menanggapi setiap kemungkinan dampak yang dapat terjadi. Koordinasi dan kerja sama semua pihak sangat diperlukan dalam menjaga keselamatan Masyarakat.
Baca Juga
- UNP Terima Kunjungan Siswa MAN 1 Agam dan SMKN 2 Teluk Kuantan Riau
- UNP Luncurkan Inovasi Peralatan Praktikum Bidang Teknologi Kejuruan di SMKN 1 Tajung Raya Agam
- 499 Pelajar Terima Bantuan Seragam dan Perlengkapan Sekolah dari Pemko Padang Panjang
- Pj. Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno Pimpin Aksi Bersih - bersih Di Batang Agam
- Dosen TP UNP Tingkatkan Kompetensi Guru Membuat Multimedia Interaktif Implementasi SDGS Pendidikan
"Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk rencana kegiatan penanganan erupsi Gunung Marapi. Komunikasi yang baik antara semua pemangku kepentingan sangat penting dalam menghadapi situasi ini," tutup Rahman.
Komandan Distrik Militer (Kodim) 0304 Agam, Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho menyebutkan setidaknya ada delapan desa atau nagari yang bisa saja terdampak kepada peningkatan aktivitas Gunung Marapi.
"Delapan nagari di Agam yang memungkinkan terdampak ada di Batu Palano, Sungai Puar, Sariak, Padang Laweh, Koto Tinggi, Canduang Koto Laweh, Lasi dan Bukit Batabuah," katanya.
Dalam rapat tersebut juga disampaikan titik-titik lokasi evakuasi di Kecamatan Sungai Pua. Apabila terjadi erupsi Gunung Marapi titik kumpul masyarakat di Nagari Batu Palano berada di lapangan bola kaki Batu Palano dan pengungsian sementara berlokasi di SDN 17 Batu Gadang Nagari Padang Laweh. Lalu titik kumpul untuk masyarakat Nagari Padang Laweh berada di Jorong Talao dan pengungsian sementara berlokasi di Pesantren Ainul Yaqin Jorong Sawah Liek Nagai Batagak.
Untuk titik kumpul masyarakat Nagari Sariak dan Nagari Sungai Pua berada di lapangan depan kantor Wali Nagari Sungai Pua. Pengungsian sementara untuk warga Nagari Sariak berlokasi di MAN 3 Agam Jorong Kalumpang Nagari Kubang Putiah dan pengungsian sementara untuk warga Nagari Sungai Pua berada di UIN Syech Jamil Jambek Bukittinggi Jorong Gurun Aua Nagari Kubang Putiah.
Sementara itu untuk titik-titik lokasi evakuasi di Kecamatan Canduang yakni Nagari Candung Koto Laweh titik kumpul masyarakat berada di Kantor Wali Nagari setempat dan lokasi pengungsian sementara di Pasar Agro Koto Hilalang Nagari Lambah. Titik kumpul untuk Nagari Lasi berada di Kantor Wali Nagari Lasi dan lokasi pengungsian sementara di SMAN 1 Nagari Canduang. Kemudian untuk Nagari Bukik Batabuah titik kumpul berada di Kantor Wali Nagari setempat dan lokasi pengungsian sementara di SDN 08 Simpang Bukik, Aula Kantor Wali Nagari, dan Masjid Mantuang.(Yus)
Komentar