Penulis: AA | Editor: Redaktur
Padang Aro - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar gelar Sosialisasi Pengolahan Sampah Melalui Budidaya Magot dan menyerahkan tiga unit Becak Motor pada tiga kelompok masyarakat Kabupaten Solok Selatan, di Wisma Umi Kalsum, Jumat (17/11/2023).
Kegiatan yang secara resmi dibuka Sekretaris Dinas LH Provinsi Sumbar Andi Irawan, ST. MT menghadirkan dua Nara sumber, yaitu Anggota DPRD Provinsi Sumbar H. Nurfirman Wansyah, A.Pt. MM, dan Radit Amelindo dari pelaku usaha Magot di Kabupaten tersebut.
Menurut Andi Irawan, Pemerintah Provinsi Sumbar bersama dengan dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumbar terus berupaya untuk mewujudkan terbangunnya lingkungan masyarakat yang sehat.
Hal tersebut tentu akan bisa dicapai dengan adanya tingkat keinginan yang didukung dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurangi tumpukan sampah dilingkungan rumah tangga atau dilingkungan kelompok masyarakat tinggal.
" Kegiatan ini adalah bagian dari usaha Pemerintah untuk membangun keinginan kelompok masyarakat dalam mengurangi sampah dengan cara pengolahan sampah dengan budidaya Magot," jelas Andi.
Selain akan berdampak untuk kebersihan lingkungan dari tumpukan sampah, pengolahan sampah dengan budidaya Magot juga sangat bernilai ekonomis," tambahnya.
Selain itu ia juga berharap, program ini akan dapat menjadikan masyarakat lebih paham dan terus berkembang membudidayakan Magot. Apalagi dengan adanya dukungan bantuan Becak Motor untuk kempok masyarakat," harapnya.
Kegiatan sosialisasi Pengolahan Sampah Melalui Budidaya Magot dan menyerahkan tiga unit Becak Motor pada tiga kelompok masyarakat tersebut, berasal dari Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD Provinsi Sumbar, H. Nurfirman Wansyah, A. Pt. MM.
H. Nurfirman Wansyah berharap, agar bantuan pemerintah provinsi itu akan dapat memotivasi masyarakat untuk melanjutkan usaha magotnya. " Selain akan mengurangi tumpukan sampah demi kesehatan masyarakat, juga akan bernilai ekonomi yang bermuara meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat penerima bantuan," harapnya.
Selain itu, Anca panggalilan akrab Nurfirman Wansyah itu, mengajak kelompok masyarakat untuk dapat menjaga bantuan bentor untuk kelancaran usaha mereka. " Jangan pula, setelah ada bantuan, kelompok menjadi pecah dan tidak fokus pula untuk melanjutkan kegiatan kelompok," ingatnya.
Sementara itu, Radit Amelindo dari kelompok pengelolah Magot Kabupaten tersebut, memaparkan berbagai kiat pengolahan sampah dengan budidaya Magot.
Ia juga mendorong kelompok masyarakat penerima bantuan Pemerintah itu bersyukur. Banyak kelompok masyarakat yang melakukan usaha pengolahan sampah melalui budidaya Magot tersebut yang masih secara swadaya,". Pungkasnya. (AA)
Komentar