Penulis: Indra Yosef | Editor: Marjeni Rokcalva
JELANG PESTA demokrasi Pemilihan Umum serentak Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI, pada Rabu, 14 Pebruari 2024, 18 partai politik diluar 6 partai lokal Aceh mulai mewarnai peta perpolitikan nasional. Ditengah isu politik bergulir, seorang tokoh milenial kelahiran 14 Mei 2002 asal Desa Talawi Hilir, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dengan modal keberanian, percaya diri, dan pengalaman memimpin berbagai organisasi diusia belia siap tampil sebagai calon politikus muda berkarakter yang berhasil diwawancarai koran cyber beritaminang.com, simak ulasannya.
Panggung politik, tampaknya membuat Bagas Panyusunan Nasution menikmati perannya sebagai bagian dari warga yang ingin berjuang dikancah perpolitikan nasional lewat partai politik untuk bergerak memperjuangkan aspirasi masyarakat kecil dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesejahteraan sosial, dan lainnya, yang masih termarjinalkan. Tokoh muda getol berorganisasi yang juga aktifis kampus di Fakultas Teknik Industri, Universitas Guna Darma Jakarta ini batinnya terus menggebu menyatakan siap terjun ke kancah politik dengan membawa gagasan perjuangan bagi masarakat marjinal agar meraih kesetaraan dan kesejahteraan dalam kue pembangunan berbagai bidang.
Keberaniannya menentukan sikap dan pilihan terjun ke politik bukan tak beralasan, menurut Bagas Panyusunan Nasution (BPN) di posko utama pemenangannya, Senin (4/9/2023), dia sudah sedari dulu tertarik dengan dunia politik, walau ranah ini tak ada hubungannya dengan jurusan yang dipilihnya di kampus Universitas Guna Dharma. "Saya sangat tertarik dunia politik, karena inilah alat perjuangan yang sesunggguhnya jika ingin menentukan arah kebijakan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat, serta bagaimana ingin berkontribusi membangun daerah dan bangsa" sebut dia, saat ditanya kenapa harus terjun kepolitik padahal masih dibangku kuliah, bahkan rela ambil cuti kuliah untuk tampil ikut berebut kursi legislatif DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Sebagai generasi milenial, banyak ide dan gagasan menjadi taruhan politiknya kedepan, karena jiwanya terpanggil untuk mengabdikan diri dijalur politik demi memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat melalui lembaga legislatif, dengan menjadi seorang legislator kebijakan dan regulasi yang pro rakyat serta masyarakat marjinal bisa diperjuangkan. Alasan inilah membuat Ketua Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi) Kota Sawahlunto ini memutuskan mengambil cuti kuliah, padahal sudah berada di semester VII dan dirinya akan kembali melanjutkan kuliah pada semester VIII demi mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Santun dan hormat kepada orang yang lebih tua.
Bagas mengakui, masuk kedunia politik baginya bukan untuk mencari hidup, secara finansial kehidupannya lebih dari cukup sebagai pengusaha muda sukses. Tetapi keinginannya tampil dipanggung politik murni sebagai alat perjuangan merepresentasikan segudang ide, visi, dan impiannya sebagai milenial yang ingin membuktikan bahwa dia mampu berjuang bersama masyarakat untuk meraih rasa keadilan dan kesetaraan dalam pembangunan daerah dan bangsa dibidang pendidikan, perekonomian, kesehatan, dan kesejahteraan sosial masyarakat meski dengan konsekuensi menjadi politisi ditengah arus perubahan dengan tuntutan masyarakat yang juga berubah harus disikapinya dengan bijak dan kemampuan berpolitik yang mumpuni.
Meski masih belia, milenial 21 tahun, putra ketiga dari pasangan H.Jhon Reflita Nasution, akrab disapa dengan Jhon BMK asal Pasaman Barat dengan ibu Cipra Sri Gusti asal Nagari Talawi, Sawahlunto, ini mulai berani tampil dengan sikap sempurna terjun ke kancah politik melalui platform Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia tercatat sebagai Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Dapil Sumbar 6 (enam) wilayah Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padangpanjang.
PKB Sebagai Tunggangan Politik
Dalam perbincangan santai, ternyata Bagas Panyusunan Nasution sangat paham dengan platform perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa yang lahir atas peran KH.Abdurrahman Wahid dan tokoh-tokoh NU lainnya. Partai yang kini di pimpin Gus Muhaimin Iskandar ini sebutnya, adalah partai humanisme religius dengan prioritas perjuangannya adalah pengembalian kedaulatan rakyat, keadilan dan persatuan. Khusus dibidang ekonomi PKB memperjuangkan transformasi dari ekonomi pertumbuhan ke ekonomi kerakyatan yang pengembangan bisnisnya sesuai potensi daerah atau negara. Inilah yang membuat ketertarikan Bagas memilih PKB sebagai kapal untuk berlayar di politik saat ini.
Selalu menyapa masyarakat pinggiran.
Bagas Panyusunan Nasution,merupakan putra ketiga dari empat bersaudara dari ayah H.Jhon Reflita,S.H dan ibu Cipra Sri Gusti, memiliki kakak dr. Sherly Putri Pratami Nasution, Firjhi Panyusunan Nasution, dan adiknya Tegar Panyusunan Nasution. Bagas merupakan alumni SDN 01 Talawi, SMPN 1 Sawahlunto, dan SMAN 1 Sawahlunto 2020, kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Guna Dharma Jakarta. Dalam bidang organisasi, Bagas pernah menjadi Pengurus Osis Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) SMAN 1 Sawahlunto, Ketua Bidang II Non Akademik (humifo, Sosmas,olahraga, dan seni budaya) Fakultas Teknik Industri UnIversitas Guna Dharma, dan Ketua Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi) Kota Sawahlunto hingga sekarang. (Indra Yosef)
Komentar