Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Setidaknya 86 Persen walimurid dari PAUD sampai SMP mendukung kebijakan Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan aturan baru tentang sekolah Lima hari dalam Seminggu ( Senin s/d Jumat ).
Kebijakan memangkas waktu belajar dari 6 hari menjadi 5 hari dalam seminggu bertujuan untuk memberikan waktu kepada anak lebih banyak bersama orang tua dan lingkungannya.
Menurut Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, aturan sekolah lima har ini, merujuk pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Penguatan Karakter Peserta Didik dan meningkatkan kebersamaan orang tua dan anak serta pendidikan keluarga di rumah.
Baca Juga
- Gubernur Sumbar Bakar Semangat Pelajar SMAN 3 Bukittinggi
- Wako Bukittinggi Erman Safar, Generasi Muda Harus Dilibatkan Dalam Kegiatan Yang Positif
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar IVA Test, Sadanis dan Layanan Kontrasepsi
- Wako Erman Safar Canangkan Penanaman Padi Musim Taman ke 2 Tahun 2024
- Wako Erman Safar Pimpin Apel Gabungan TK Sampai SMA Yayasan Prayoga Bukittinggi
"Dengan memperhatikan persiapan yang telah dilakukan, kita di Bukittinggi akan mulai laksanaan pada hari Senin, tanggal 4 September 2023," ungkap Erman Safar.
Leboh lanjut Wako Bukittinggi, Erman Safar, mengatakan, meskipun pelajar PAUD, SD, SMP negeri dan swasta di Bukittinggi sudah mulai menerapkan sekolah lima hari (Senin -- Jumat), namun ditegaskan, agar program mengaji di seluruh MDTA tetap dilaksanakan.
"Untuk mengaji di MDTA harus tetap dilaksanakan," tegas Wako
Wako juga juga mengingatkan para guru-guru untuk tidak memberikan PR di seluruh SD dan SMP Negeri, termasuk SD dan SMP swasta.
"Berikan waktu untuk membangun karakter anak bersama lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Pendidikan bukan hanya tanggungjawab sekolah, tapi juga orang tua dan Lingkungan.
Diharapkan satu hari di Sabtu setiap minggu itu, bisa lebih meningkatkan kedekatan anak di keluarga dalam membentuk karakternya," harap Wako.
Wako juga meminta pengawasan orang tua kepada anaknya, agar anak anak tidak bergantung kepada telpon genggam saat diberikan waktu berlebih di rumah, pinta Erman Safar
( Yus)
Komentar