Pemko Bukittinggi Terima Penghargaan Kinerja Terbaik Tingkat Nasional Dalam Penanganan ATM

PEMERINTAHAN-107 hit

Penulis: Yus | Editor: Redaktur

BUKITTINGGI - Pemko Bukittinggi satu-satunya Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat yang masuk 14 Kab/Kota Se Indonesia yang mendapatkan Penghargaan Kinerja Terbaik Tingkat Nasional Serta Apresiasi Terhadap Dukungan Anggaran dan Keberhasilan Terbaik Penanganan Aids,TBC dan Malaria ( ATM )

Penghargaan itu diserahkan Menkes dan Ketua Adinkes pusat pada acara Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah (Rakortek Renbangda) di Hotel Gammara Makasar, Selasa (01/08) kepada Wako Bukittinggi Erman Safar.

Pemko Bukittinggi diganjar dengan penghargaan itu, karena keberhasilan dalam program pemberantasan dan pengendalian penyakit AIDS ,TBC dan Malaria (ATM)di Bukittinggi yang telah berhasil menurunkan angka kasus penyakitnya tersebut, sehingga Wako Erman Safar di ganjar dengan penghargaan.

Baca Juga


Selain itu, Penghargaan diberikan kepada Wali Kota Bukittinggi juga atas dukungan sumber daya dana desa/kelurahan dalam penanggulangan ATM di Kota Bukittinggi dan didukung juga dengan APBD, CSR atau pihak ketiga.

Menurut Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, penyakit AIDS, Tuberkulosis, Malaria (ATM) merupakan penyakit berbahaya dan termasuk cepat dalam penularannya.

Untuk itu, Pemerintah Kota Bukittinggi terus melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian ATM di tengah masyarakat secara intensif. Hal ini pun, harus ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke masyarakat, ujar Wako.

"Kami sudah tegaskan hingga tingkat kelurahan. Semuanya harus membuat komitmen menolak keberadaan aktivitas LGBT dan bentuk maksiat lainnya. Bagi masyarakat yang punya kontrakan, harus buat aturan himbauan dan larangan menyewakan rumah untuk kegiatan maksiat.

Selain itu, dinas kesehatan juga terus berkoordinasi dengan adinkes untuk antisipasi penyebaran ATM ini.Baru baru ini sudah dilaksanakan rapat untuk penganggarannya di setiap SKPD," ungkap Erman Safar.

Saat ini, kasus ATM di Bukittinggi menurun dibanding tahun sebelumnya. TBC, pencapaian keberhasilan pengobatan di Bukittinggi tahun 2022 dan 2023 mencapai 95 persen.

Kasus HIV AIDS tahun 2022 tercatat 90 kasus, pada tahun 2023 menurun 47 kasus. Sedangkan malaria nol kasus sejak beberapa tahun lalu, jelasnya.

Rakor dilaksanakan dalam upaya penanganan AIDS, TBC dan Malaria. Rapat juga diikuti Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan target pada Pemerintah Daerah dalam Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Termasuk didalamnya penurunan insidensi penyakit menular AIDS, Tuberculosis dan Malaria dengan tema "Aksi Menuju Layanan Primer Kuat".

( Yus )

Loading...

Komentar

Berita Terbaru