Penulis: Yus | Editor: Redaktur
BUKITTINGGI - Pemko Bukittinggi satu-satunya Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat yang masuk 14 Kab/Kota Se Indonesia yang mendapatkan Penghargaan Kinerja Terbaik Tingkat Nasional Serta Apresiasi Terhadap Dukungan Anggaran dan Keberhasilan Terbaik Penanganan Aids,TBC dan Malaria ( ATM )
Penghargaan itu diserahkan Menkes dan Ketua Adinkes pusat pada acara Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah (Rakortek Renbangda) di Hotel Gammara Makasar, Selasa (01/08) kepada Wako Bukittinggi Erman Safar.
Pemko Bukittinggi diganjar dengan penghargaan itu, karena keberhasilan dalam program pemberantasan dan pengendalian penyakit AIDS ,TBC dan Malaria (ATM)di Bukittinggi yang telah berhasil menurunkan angka kasus penyakitnya tersebut, sehingga Wako Erman Safar di ganjar dengan penghargaan.
Baca Juga
- Pemko Bukittinggi Tinjau Gudang Bulog Bersama Kepala Perum Bulog Cabang Bukittinggi dan PT. Pos
- Ny Fiona Agyta Erman Safar Dilantik Jadi Ketua Umum SOIna Bukittinggi Periode 2023-2027
- Pemko Bukittinggi Adakan Gebyar Tes IVA dan Pemasangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
- Wako Erman Safar Hadiri Rapat Konsolidasi Penguatan Kelembagaan Badan Adhoc KPU
- Wako Erman Safar Saksikan 126 Foto Karya Jurnalis Kantor Berita ANTARA dan KITLV Leiden, Belanda
Selain itu, Penghargaan diberikan kepada Wali Kota Bukittinggi juga atas dukungan sumber daya dana desa/kelurahan dalam penanggulangan ATM di Kota Bukittinggi dan didukung juga dengan APBD, CSR atau pihak ketiga.
Menurut Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, penyakit AIDS, Tuberkulosis, Malaria (ATM) merupakan penyakit berbahaya dan termasuk cepat dalam penularannya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Bukittinggi terus melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian ATM di tengah masyarakat secara intensif. Hal ini pun, harus ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke masyarakat, ujar Wako.
"Kami sudah tegaskan hingga tingkat kelurahan. Semuanya harus membuat komitmen menolak keberadaan aktivitas LGBT dan bentuk maksiat lainnya. Bagi masyarakat yang punya kontrakan, harus buat aturan himbauan dan larangan menyewakan rumah untuk kegiatan maksiat.
Selain itu, dinas kesehatan juga terus berkoordinasi dengan adinkes untuk antisipasi penyebaran ATM ini.Baru baru ini sudah dilaksanakan rapat untuk penganggarannya di setiap SKPD," ungkap Erman Safar.
Saat ini, kasus ATM di Bukittinggi menurun dibanding tahun sebelumnya. TBC, pencapaian keberhasilan pengobatan di Bukittinggi tahun 2022 dan 2023 mencapai 95 persen.
Kasus HIV AIDS tahun 2022 tercatat 90 kasus, pada tahun 2023 menurun 47 kasus. Sedangkan malaria nol kasus sejak beberapa tahun lalu, jelasnya.
Rakor dilaksanakan dalam upaya penanganan AIDS, TBC dan Malaria. Rapat juga diikuti Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan target pada Pemerintah Daerah dalam Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Termasuk didalamnya penurunan insidensi penyakit menular AIDS, Tuberculosis dan Malaria dengan tema "Aksi Menuju Layanan Primer Kuat".
( Yus )
Komentar