PALUPUAH - Panca musibah tanah lonsor yang merenggut satu korban meninggal dunia di Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang, kecamatan Palupuah,Kabupaten Agam,( Sumbar),Rabu, (3/5), arus lalulintas sudah lancar kembali.
Menurut Kalaksa.BPBD Kabipaten Agam Bambang Wsrsito,musibah tanah lonsor itu, di picu intensitas hujan yang tinggi sepanjang Senin dan Selasa kemaren, melanda wilayah kecamatan Palupuah.
Dampak tanah lonsor itu, menimbuni sebagian rumah warga, bahkan pemilik rumah bernama Fitriati,(57) meninggal setelah tertimpa material longsor dan bangunan rumahnya saat akan mengambil wudhu untuk shalat Subuh.
Dilaporkan, Korban meninggal setelah dilarikan ke RSUD Bukittinggi, Karena tidak sadarkan diri
setelah tertimpa material longsor dan bangunan rumahnya yang dihantam longsor.
Upaya evakuasi korban menurut Bambang, cukup dramatis karena korban sempat tertimbun tanah dan material bangunan miliknya, jelas Bambang Warsito.Dijelaskannya, dampak longsor tidak hanya melanda rumah milik Fitriati, bahkan dampak hujan lebat juga menyebabkan longsor di beberapa lokasi, termasuk ruas jalan lintas Sumatera jalur Pasaman - Bukittinggi yang menyebabkan akses jalan tersekat dan terpaksa memakai sistim buka tutup.
Pasca Musibah tanah lonsor di Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang, kecamatan Palupuah, tersebut, Bupati Agam Dr.Andri Warman ungkap duka mendalam kepada keluarga Fitriati,(57) yang meninggal akibat tertimbun tanah longsor yang menimbun rumahnya.
Bupati hadir Saat korban masih disemanyamkan di rumah duka di Muaro Koto Rantang, Palupuah menjelang dikebumikan karena masih menunggu anaknya dari Dharmasraya.
Musibah longsor yang menewaskan 1 warga Koto Rantang, Palupuah itu menyita perhatian dari banyak kalangan, bahkan Kapolresta Bukittinggi, bersama kepala BPBD Agam Bambang Warsito, anggota DPRD Agam Hendrizal, anggota Koramil 12-Palupuah dan anggota Polsek Palupuah langsung melawat ke rumah duka.
Editor :