Berkemah di Tiger Camp Lubuk Minturun Padang, Ini Larangannya

SELINGAN-120 hit

Penulis: Putri/BM | Editor: Marjeni Rokcalva

MINANGKABAU merupakan salah satu etnis terbesar di Indonesia, Sebagaimana yang kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan adat dan budayanya. Begitupun dengan Minangkabau, Setiap daerahnya memiliki beragam kekayaan yang unik. Salah satunya cara masyarakat untuk menjaga daerahnya. Pada umumnya setiap daerah akan memiliki larangan-larangan yang mempunyai tujuan untuk menjaga kebersihan dan keindangan lingkungan sekitar.

Namun, jika larangan itu dilanggar akan memberikan dampak yang buruk terhadap orang yang melanggarnya dan hal itu di percayai oleh masyarakat. Salah satunya ialah larangan di Tiger Camp, Lubuk Minturun Padang, Sumatera Barat. Tiger Camp adalah tempat kemah dimana banyak sekolah-sekolah di kota Padang yang berkunjung kesana, Setelah itu terdapat beberapa fasilitas di sana seperti musholla, villa, cafe, kolam renang, kamar mandi dan juga aula.

Tiger Camp memiliki taman untuk pengunjung duduk bersantai dan juga berfoto. Tempat tersebut sangat indah namun ada beberapa larangan yang harus di taati ketika berkunjung ke sana apalagi yang melakukan kegiatan kemah.

Masyarakat mempercayai bahwa di sana merupakan tempat yang memiliki penghuni di tiap-tiap sudut, Kenapa seperti itu? karena di sana ada sebuah batu besar yang di percayai berpenghuni, Batu besar merupakan pembatas antara tenda laki-laki dan tenda perempuan jika salah satu yang berani melewati pembatas tersebut maka dampak nya akan buruk. Tidak boleh siapapun pergi ke tenda laki-laki maupun tenda perempuan, Karena sangat di larang.

Batu besar terletak dekat kamar mandi laki-laki arah belakang tenda perempuan, Jarak kamar mandi laki-laki ini juga lumayan jauh dari tenda perempuan, Tidak boleh berkata sembarangan apalagi berfikir yang negatif maka akan berdampak buruk bagi siapa yang berkata tidak pada tempat nya, Tidak boleh buang sampah sembarangan, Tidak boleh terlalu berisik contoh nya seperti menghidupkan musik menggunakan speaker yang terlalu keras dapat menimbulkan keberisikan dan penghuni disana merasa terganggu.

Larangan itu hingga sekarang masih digunakan masyarakat setempat. Pernah di tahun 2018 ada kejadian siswa-siswi salah satu SMA di kota Padang yang melakukan kegiatan kemah, Sekolah ini selalu mengadakan kegiatan tahunan yaitu ujian blok pramuka, Ujian blok di lakukan sebelum ujian semester akhir untuk kegiatan Ekstrakurikuler yaitu pramuka yang di lakukan setiap hari Sabtu.

Pihak sekolah mengumumkan bahwa akan mengadakan kembali kegiatan ujian blok yaitu kemah selama 3 hari 2 malam di Tiger Camp Lubuk Minturun, Berangkat pada hari Jum'at dan pulang pada hari minggu. Berangkat pagi jam 08.00 dan sampai siswa-siswi disana pada pukul 10.00 mereka di arahkan oleh guru dan panitia untuk berbaris dulu untuk acara pembukaan ujian blok Pramuka setelah itu baru lah istirahat makan siang dan melakukan sholat terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lain nya.

Setelah itu para siswa-siswi mendirikan tenda seperti di bilang di atas tadi tenda cowok dan tenda cewek terpisah di batasi oleh selokan kecil yang di penuhi dengan rumput dan batu besar. Pada saat tenda sudah didirikan di masukan lah semua barang-barang tadi ke dalam tenda, Pada hari Jum'at itu memang di berikan waktu bersantai untuk siswa-siswi sembari menunggu kegiatan lain nya seperti lomba-lomba dan ujian Pramuka pada hari esok. Karena di hari tersebut hanya pembukaan kegiatan saja dan mendirikan tenda. Pada malam hari nya jam 09.00 siswa-siswi ini di suruh tidur oleh panitia tetapi pada saat itu hujan jadi yang perempuan di pindahkan ke aula dan yang laki-laki dipindah ke musholla. Selama 2 hari mereka tidur di aula dan musholla karena hujan setiap malam nya.

Pada malam hari siswa-siswi ini merasakan kejanggalan dan sunyi nya malam dan merasa kan ketakutan, Pada malam hari sangat gelap dan lampu sangat sedikit tetapi mereka berusaha untuk bisa tidur dan bangun pada pagi hari nya. pada hari Sabtu semau siswa-siswi di bangunkan jam 4 untuk bersiap-siap melaksanakan sholat subuh dan setelah itu senam pagi. Barulah di lakukan kegiatan semacam lomba-lomba di arahkan pada siswa-siswi bahwa perkempok harusmembuat 1 makanan, setelah itu baru melaksanakan ujian dan persiapan malam apiunggun.Tetapi tanpa disadari bahwa Siswa-siswi tersebut ada melanggar aturan di Tiger camp tersebut. Dimana sewaktu itu seorang perempuan mendatangi tenda lakilaki dengan alasan mengantarkan makanan atau snack semacam nya.

Ketahuan oleh seorang penjaga disana dan membawa siswa tersebut ke aula dimana para guru berada di aula tersebut, jadi di bicarakan lah oleh penjaga dan guru bagaimana penyelesaian nya untuk siswi perempuan tersebut,kenapa siswi perempuan ini bisa pergi ke tenda laki-laki untuk mengantarkan makanan. Lalu anak perempuan ini meminta maaf atas kesalahan nya dan tidak akan mengulangi nya lagi.

Setelah masalah ini selesai, Ada lagi satu masalah dimana siswa-siswi membuang sampah tidak pada tempat nya dan banyak berserakan dimana-mana dan musik yang terlalu keras di hidupkan jadi sangat mengganggu penghuni disana, Karena tempat disana merupakan tempat yang tenang dan tidak ada kebisingan seperti suara-sudara yang mengganggu. Panitia dan juga siswa laki-laki menebang pohon dan rantingdi bukit tanpa izin.

Jadi banyak larangan yang tidak di patuhi oleh siswa-siswi sekolah ini, Pada apel di sore hari di beritahukan oleh guru bahwa pada malam nanti jam 21.00 akan melakukan malam api unggun jadi semua siswa di suruh untuk bersiap-siap dan menggunakan seragam yang lengkap dan kembali kelapangan dengan berbaris yang teratur. Pada saat sebelum malam api unggun semua siswa bernyanyi dan barulah menghidupkan api unggun nya. Tetapi pada malam itu ada suatu kejadian yang di luar ekspektasi semua orang.

Dimana terjadi nya kesurupan massal yang membuat semua orang yang berada di sana menjadi panik, Banyak siswa yang mengalami kesurupan ini perempuan dan beberapa laki-laki yang juga kesurupan. Pada malam itu guru-guru bilang bahwa kegiatan nya tetap berlanjut dan sebagian guru berusaha mengeluarkan makhluk halus yang berada pada tubuh siswa.

Maka acara tetap berlangsung tetapi ada salah satu panitia laki-laki dia mendekati api unggun yang sudah menyala lalu ia mengambil obor dan minyak tanah, Setelah itu anak laki-laki tersebut meminum minyak tanah dan memasukkan obor kedalam mulut nya sehingga membuat mulut nya terbakar. Dimana atraksi tersebut tidak ada dalam schedule dan juga tidak ada perintah untuk dia melakukan hal berbahaya tersebut. Ternyata guru dan para panitia lain nya menyadari bahwa anak laki-laki ini dalam keadaan tidak sadar dan dalam pengaruh makhluk halus yang berada dalam tubuh nya. Laki-laki tersebut seketika sadar bahwa di wajah nya sudah ada api lalu dia berlari ke aula dan mengenai salah satu siswi perempuan kaerna api di wajah nya tersebut.

Lalu di padamkan oleh panitia dan guru. Jika api unggun tersebut belum dipadamkan juga maka semakin banyak yang kesurupan karna penghuni di sana marah karena larangan disana tidak di patuhi dan menebang pohon tanpa izin. Karena suasana tidak kondusif dan semakin bertambah nya siswa yang mengalami kesurupan maka akhir nya api unggun ini dipadamkan barulah tidak terjadi lagi kesurupan, Banyak siswa-siswi yang mengalami kesurupan dan para guru berusaha untuk mengeluarkan makhluk dan juga di bantu oleh penjaga Tiger camp ikut membantu mengeluarkan makhluk dari tubuh siswa. Penjaga tersebut berkata bahwa sebaiknya salah satu orang dari sekolah ini agar meminta maaf dan mendatangi bukit tersebut. Disana ada batu besar yang di percayai ada penghuni nya.

Maka dari itu ada salah satu siswa di mana siswa ini merupakan ketua OSIS di sekolahnya dia bersama adik nya yang juga siswa dari sekolah tersebut mendatangi bukit pada jam 02.00 malam. Dimana seluruh siswa-siswi sudah tidur yang di jaga oleh guru dan panitia lainnya. Tetapi pada jam setengah 4 subuh terdengar naungan seperti harimau dari bukit tersebut membuat semua terbangun, Para guru menyuruh semua nya untuk tidur kembali agar tidak terfokus pada suara tersebut.

Hari sudah menunjukkan pada pukul 04.00 dimana semua siswa di bangunkan untuk sholat subuh dan melakukan senam seperti biasa nya. Dan pada pagi hari nya tetap berlanjut melakukan kegiatan terakhir yaitu hacking kedalam hutan, Siswa yang mengalami kesurupan tadi malam tidak diperboleh ikut karena itu berbahaya bagi mereka jika ikut. maka yang tidak ikut hacking berkumpul di aula saja. Para siswa lain nya mulai masuk ke dalam hutan untuk mengikuti kegiatan terakhir nya dan semua nya harus kembali ke titik kumpul di aula.

Sampailah pada siang hari dimana semua siswa ini sampai ke aula dengan selamat dan melakukan apel siang sebelum pulang sebagai penutup dari acara kemah tersebut. Semua siswa mulai membuka tenda dan mengemaskan barang-barang nya sambil menunggu bus datang, dan bersama-sama untuk membersihkan tempat tersebut. Sampai nya bus mereka kembali ke sekolah.

Menurut saya dimana pun kita berada harus lah mematuhi larangan yang ada dan menjaga perilaku kita jika kita mendatangi suatu tempat. Karena seperti di atas tadi ada suatu tempat yaitu Tiger camp dimana diyakini oleh masyarakat setempat adanya larangan-larangan yang harus di jaga kebersihan dan lingkungan sekitar nyaSehingga kita harus meminta izin ketika kita berada di sana atau mengambil sesuatu. ***

Oleh: Putri Ramadhani,Jurusan Sastra Minangkabau, FIB, Universitas Andalas.

(Putri/BM)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru