Penulis: YN | Editor: Redaktur
Padang Pariaman, Bupati Suhatri Bur menyatakan, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sangat mendukung dan memprogramkan upaya peningkatan produksi hasil pertanian bagi para petani.
Ia menyatakan, daerah yang ia pimpin itu telah menerbitkan PERDA Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LPPB) tahun 2020 yang melindungi lahan sawah masyarakat di Padang Pariaman.
"Upaya untuk peningkatan Produksi hasil pertanian di Kabupaten Padang Pariaman penyediaan benih unggul bermutu, penyedian pupuk organik, perbaikan jaringan irigasi, dan penyedian alsintan," ungkap Suhatri Bur dalam sambutannya saat menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi ke Padang Pariaman, bertempat di halaman Panti Asuhan Alkautsar Muhammadiyah Rimbo Sianik Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung, Kamis (23/02).
Baca Juga
- Bupati Suhatri Bur Bersilaturahmi Dengan OPD di Lingkungan Pemkab Padang Pariaman
- Bupati Suhatri Bur, Padang Pariaman Akan Menjadi Open Defecation Free Tahun 2023
- Usai Melaksanakan Ibadah Umrah, Bupati Suhatri Bur Disambut Oleh Kepala Perangkat Daerah di BIM
- Bupati Suhatri Bur, BIM ini layak Berstatus Bandara Internasional
- Kunjungan LAM-PKRS Disambut Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur
Suhatri Bur mengatakan, di ketahui daerah ini memiliki lahan Pertanian yang luas. Dia menyebut, daerahnya tercatat memiliki lahan sawah seluas 18.289 hektar dan sebanyak 77,34 persen.
Dari total luas lahan sawah tersebut, katanya, sudah menggunakan irigasi sebagai sistim pengairan, sedangkan sisanya masih merupakan sawah non irigasi.
"Luas lahan kering 78.336 Ha, Luas Tanam padi 47.892,12 Ha, Luas Panen padi 46.016,37 Ha, sementara produktivitas 4,73 ton/ha," ungkapnya lagi.
Suhatri Bur, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wamentan ke daerahnya. Karena dia berkeyakinan, kedatangan Wamentan bersama rombongan akan dapat memberi motivasi kepada para petani.
Apalagi katanya, dengan berbagai program yang ditawarkan untuk kesejahteraan para petani dan beberapa bantuan yang diberikan untuk kelancaran program dari kelompok tani se Kabupaten Padang Pariaman.
Dan dia berharap, para petani Padang Pariaman kedepannya tetap menjadi perhatian Kementrian Pertanian serta diguyur program untuk peningkatan kesejahteraannya.
"Terima kasih atas kedatangan Pak Wamen, semoga kedatangan Bapak dan rombongan menjadi berkah bagi masyarakat kami, khususnya para kelompok tani," harapnya.
Berkaitan dengan itu, Suhatri Bur menyampaikan pihaknya telah menargetkan produksi padi dapat mencapai 6,7 ton per hektar. 1,9 ton lebih besar dari rata-rata produksi padi Padang Pariaman yang biasanya hanya berkisar 4,8 ton.
"Semoga kunjungan kerja ini bisa membawa berkah dan terus memajukan pertanian Padang Pariaman," sebut dia.
Sementara itu, Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengatakan untuk memperkuat produktivitas dan nilai tukar produk pertanian, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya mendorong penguatan di sektor hilir. Mulai dari hilirisasi sederhana hingga yang sudah cukup complex, terutama pada komoditas yang produksinya sudah mengalami surplus.
"Jadi perlu ditingkatkan di Sumatera Barat adalah penguatan hilirisasi. Kita sudah banyak yang surplus, jagung, beras, juga hortikultura. Tapi hilirisasinya harus diakui masih lemah," ungkap Wagub.
Kemudian Wagub Audy mengatakan, investasi di sektor hilir, seperti peralatan-peralatan pengolahan hasil produksi pertanian saat ini sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi dan nilai tukar petani. Dirinya mengusulkan, pupuk subsidi itu dihapuskan saja. Menurutnya, yang punya embel-embel subsidi itu akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
"Bagi petani kebutuhannya tersedia, pupuk bersubsidi penyediaan nya terbatas, sehingga sering terjadi kelangkaan dan juga bisa menimbulkan masalah dibelakangnya," tegas Wagub Audy.
Kemudian Wamentan Harvick dalam responya menyatakan, Kementan sangat mengapresiasi Pemkab Padang Pariaman yang sudah sangat peduli dengan petani dan kehidupan Pertanian.
Hasil pertanian di Padang Pariaman katanya, tentunya harus memiliki hilirisasi atau strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dan juga strategi pemasaran yang baik, sehingga masyarakat tidak sulit memasarkan hasil panennya.
"Saya mengapresiasi perhatian Pemkab Padang Pariaman terhadap sektor pertanian melalui program program ungulannya dalam sektor pertanian. Kementrian Pertanian siap fasilitasi Padang Pariaman untuk kemajuan para petani ini," sebut dia.
Dalam upaya peningkatan produktivitas para petani, peralatan merupakan faktor penentu percepatan. Tapi disamping itu, katanya, para petani juga harus diberikan educasi untuk peningkatan SDM nya. Sehingga, para petani akan sangat mudah dalam melakukan pekerjaannya dan pencapaian produktivitas serta penguatan hilirisasinya.
"Bantuan ini adalah bentuk investasi dari Kementan untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi itu nantinya," tutup Wamentan HHQ.
Kemudian kunjungan kerja Wamentan tersebut diakhiri dengan sesi diskusi antara Wamen dengan masyarakat dan anggota kelompok tani. Dimoderatori Sekda Rudy Repenaldi Rilis, Wamentan langsung berkomunikasi dengan masyarakat dan para petani.Dalam kunjungannya.
Wamentan Harvick meninggalkan bantuan berupa kegiatan DAK untuk kelompok tani SAKATO, Sertifikasi Cabe Kuhay kelompok tani Saiyo Basamo.
Sertifikat kelapa untuk kelompok tani Berkah, dan bantuan bibit padi Biofotifikasi untuk 500 ha lahan. Disamping itu, Wamentan RI juga menyerahkan bantuan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman berupa Corn Seller 5 unit, traktor roda dua 1 unit, dan Cultivator dua unit, serta Pompa air 2 unit.
Kunjungan kerja Wamentan ini juga dihadiri unsur Forkopimda Provinsi Sumatera Barat, Kepala OPD dan jajaran Kementrian Pertanian tingkat Sumatera Barat. Hadir mendampingi Bupati Suhatri Bur, Forkopimda, Staf Ahli, Asisten, dan Kepala OPD, serta camat dan wali nagari. Hadir juga Ketua TP PKK Padang Pariaman Yusrita Suhatri Bur, pengusaha dan penggiat Pertanian, para kelompok tani dan masyarakat petani se Kabupaten Padang Pariaman.(YN)
Komentar