Sejarah Masjid Al Imam Nagari Kambang Pessel, Penuh Makna dan Nilai Sejarah

HISTORIA-3199 hit

Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva

KAMBANG - Sebuah Masjid berdiri megah disamping Pasar Koto Baru Nagari Kambang Pesisir Selatan. Masjid tua yang merupakan perlambang dan sejarah adat di Nagari Kambang ini bernama Masjid Al Imam. Dibangunya Masjid ini tak terlepas dari sejarah kesepakatan adat Kenagarian Kambang.

Mengutip facebook Bugerwan Buger, Masjid ini dibangun di tahun 1924 -1926 oleh Rajo Adat Nagari/Pimpinan Kepala Nagari Kambang Oemar Sutan Bagindo Rajo Bukit yang saat itu menjabat selaku pimpinan adat (sama dengan KAN saat ini) di Nagari Kambang.

Sejarahnya, waktu itu di tahun 1924 Kenegarian Kambang sudah tersusun kesepakatan adat. Dimana istilah kesapatan adat tersebut dikatakan, "Ikek Ampek Payuang Sakaki. Masajik Limo Koto Sembilan. Penghulu Ampek Bale, Ninak Mamak Limo Puluah. Haluan Tan Baliak Bukit, Bandaro Kampung Dalam. Al Imam di Koto Baru."

Baca Juga


Maka hasil kesepakatan adat tersebut dituangkan dan dilambang pada bangunan Masjid tersebut dengan makna sebagai berikut:

1. Ikek Ampek. Adalah Nagari Kambang yang didirikan zaman dahulu. Syarat untuk nagari terdapat empat (4) suku. Itu dilambang pada 4 dinding Masjid Al Imam.

2. Payuang Sakaki. Adalah merupakan pimpinan tertinggi dalam nagari. Yaitu pucuk bulek adat dan pucuk bulek syarak (rajo adat dan rajo syarak). Istilah adat" adat bapucuak bulek, syarak bapacuak panji"" Mereka membawahi ampek ikek ( penghulu, manti, dubalang dan malin) dan imam nan barampek ( imam, katib, bilah, labai). Itu dilambangkan 8 buah tonggak dalam masjid Al Imam..

3. Masajik Limo. Adalah limo masajid yang dibangun yaitu, Masjid Kampuang Akat, Masjid Lubuk Sarik, Masjid Koto. Baru, Masjid Tampuniak dan Masjid Koto Kandih. Itu dilambangkan tunturan atap (atap berjenjang) masjid Al Imam.

4. Koto Sambilan. Adalah 9 kampuang-kampuang yaitu Kampuang. Akat, Lubuk Syariak, Koto Marapak/Sumbaru, Nyiur Gadiang, Koto Baru, Medan Baik/Talang Tan Saidi (TS), Kayu Kalek, Tampuniak dan Koto Baririk (Koto Kandih, Koto Pulai). Itu dilambangkan 9 gelung dari tonggak didalam masjid Al. Imam.

5. Penghulu ampek bale. Adalah 14 penghulu dari 4 suku yg ada. Itu dilambangkan 14 tonggak dlm masjid Al. Imam.

6. Ninik mamak limo puluah. Adalah 50 ninik mamak dari penghulu 14 bale. Itu dilambangkan tonggak gandeng dlm mesjid Al Imam.

7. Haluan Tan Baliak Bukit. Adalah seorang ninik mamak juru bicara dalam ampek ikek. Itu dilambangkan jenjang khatib dalam masjid Al Imam.

8. Bandaro kampuang dalam. Adalah seseorang ninik mamak untuk mengurus dan menyimpan kekayaan nagari. Itu dilambangkan 3 buah kobah masjid Al Imam.

Karena Kampuang Dalam ada 3 nagari, yakni Kampuang Dalam Medan Baik, Kampuang Bilik Dalam Sumbaru, Rumah Dalam Lubuk Syariak.

Demikian informasi secara ringkas sejarah Masjid Al'Imam, bangunan masjid dilambangkan sejarah adat kenagarian Kambang.

(MR)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru