Penulis: De/LS | Editor: Redaktur
PADANG -- Siapa yang tak kenal dengan Makanan atau jajanan Serabi dan Putu Mayang, makanan legendaris asli Nusantara ini sangat diminati oleh para pecinta kuliner hingga saat ini dan menjadi jajanan yang penuh kenangan bagi sebagian masyarakatnya.
Larosa Nurdin Salah satu penikmat Kuliner Serabi yang juga Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Tamansiswa Padang tersebut menyampaikan jajanan Serabi dan Putu Mayang mengingatkannya pada masa masih duduk di Sekolah Dasar di tahun 1989, jajanan Nusantara ini menjadi menu sarapan paginya bersama keluarga.
"Serabi dan Putu Mayang adalah sarapan kami beradik kakak sebelum pergi ke Sekolah masing-masing. Kebetulan dekat rumahku dulu itu ada kawasan khusus ditinggali bangsa India, dan merekalah yang menjual kedua kuliner legendaris tersebut," Ujarnya.
Baca Juga
- Ketua Dekranasda Belanja Produk UMKM di Galeri UMKM Padang Panjang
- UMKM Chocolateyassak Manjakan Konsumennya Dengan 9 Varian Rasa
- 40 UMKM Padang Panjang Ikuti Coaching Program Rumah Wirausaha
- Delapan Pelaku UMKM Padang Panjang Meriahkan Pameran Sumbar Malagak
- USR V Unbrah, 40 UMKM Padang Panjang Dapat Pelatihan Marketing Digital
Dijelaskannya, pada tahun 2016 lalu, tanpa sengaja Larosa bertemu dengan salah satu penjual Serabi dan Putu Mayang kuah durian yang di produksi oleh Fitria Ali, yang merupakan seorang turunan India yang pernah menjadi tetangganya.
" Saat berjumpa dengan Fitria Ali, ia mengaku usaha kulinernya ini sering mengalami turun naik, apalagi sejak masa pandemi. Namun bermodalkan keyakinan ia tetap semangat menjalankan usaha kuliner legendaris hingga saat ini," ujar Larosa Nurdin.
Kepada Larosa, Fitria Ali bercerita bahwa ia memulai kembali usaha orang tuanya ini pada tahun 2016 lalu, dengan menawarkan melalui media sosial dan juga pesan berantai dari mulut ke mulut, atau bisa menghubungi ke nomor kontak 083117688539, sehingga produknya dikenal oleh para penikmat jajanan Nusantara ini.
" Selain jajanan keluarga, Serabi dan Putu Mayang kuah durian juga menjadi pesanan acara pertemuan dan juga menjadi hidangan untuk acara Pesta pernikahan," terangnya.
Dalam mengembangkan usahanya, Fitri Ali juga menyampaikan telah mengikuti seminar atau pelatihan UMKM yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan. Dinas tersebut mengundang peserta UMKM dan membekali mereka dengan pengetahuan diantaranya cara memasarkan produk agar semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Putu mayang adalah kue tradisional yang dibuat dari tepung kanji atau tepung beras yang berbentuk seperti mi, dengan campuran santan kelapa dan disajikan dengan kinca atau gula jawa cair. Di Indonesia kue ini merupakan bagian dari seni kuliner Betawi.
Sedangkan Serabi merupakan jajanan pasar tradisional yang berasal dari Indonesia. Makanan ini sudah ada sejak tahun 1923. Pakar kuliner, Bondan Winarno mengatakan bahwa kemungkinan makanan ini mendapat pengaruh dari budaya kuliner India dan juga Belanda. Di Jawa Barat, serabi dikenal dengan nama surabi atau sorabi. Kata "surabi" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "besar" dalam Bahasa Indonesia. Serabi yang terkenal di Indonesia adalah serabi Bandung dan serabi Solo. Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang Serabi terus berinovasi dan ber diferensiasi dengan menambahkan berbagai topping seperti sosis, keju, maupun mayones. (De/LS)
Komentar