Penulis: Iyos | Editor: Medio Agusta
SOLOK, KACANG- Kunjungan Pangdam III Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo bersama istri Mia Kunto Arief Wibowo dua hari lalu (15/1) ke Jorong Tembok, Nagari Kacang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tidak lain untuk menunaikan pesan ayahnya Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno agar mampir kerumah orang tua angkatnya alm. Siti Lamah. Dia datang mengikutkan staf dan anggota Kodam Siliwangi lainnya.
Sang mantan Wakil Presiden periode 1993 - 1998 tersebut sebelumnya memberitahu putranya Mayjen Kunto Arief Wibowo agar berkunjung ke Jorong Tembok, Nagari Kacang, saat dia ditugasi sebagai Danrem 032 Wirabraja Sumbar tahun 2019 silam.
Diketahui, Jenderal Kunto langsung melaksanakan keinginan ayahnya tersebut untuk melihat dari dekat seperti apa kondisi rumah semi permanen milik pasangan alm. Mara'un dengan Siti Lamah yang pernah ditempati beliau ketika mengawali karirnya sebagai prajurit ABRI. Saat berada dirumah tua itu Kunto Arief Wibowo didampingi cucu almarhum Yanti dan suaminya Isman, suami alm.Linda Trisna kakak sukung Yanti Yon, Mon, dan Al Bote dari unsur pengurus Ikatan Keluarga Kacang (IKKA) Pusat.
Bahkan, konon kabarnya menurut keluarga alm Sit Lamah, bukan hanya prajurit Try Sutrisno yang sempat tinggal dengan ibu angkat ini, tetapi ada prajurit lain yakni Piere Tendean (mantan ajudan Jend.Nasution) dan Muhammad Noer (mantan Gub.Jatim) di kamar kecil berukuran 3x2 meter yang kini kondisinya memprihatinkan, lapuk, dan tidak terawat.
"Saya diberitahu bapak saat saya ditugasi ke Sumatera Barat sebagai Dandrem 032 Wirabraja beberapa tahun lalu. Sebelumnya gak pernah cerita tuh, curangkan Bapak? " Ungkap jenderal santun yang dekat dengan berbagai kalangan ini kepada beritaminang.com di Kacang, Ahad (15/1/2023).
Dari cerita Jenderal Kunto Arief Wibowo, ayahnya saat bertugas sebagai prajurit dimasa itu sangat dekat dengan masyarakat Nagari Kacang. Yang tak pernah beliau lupakan adalah menikmati manisnya limau (jeruk) Kacang. Lainnya, menurut keluarga Siti Lamah, Try Sutrisno juga senang duduk-duduk dan mandi bersama rekannya ditepian danau Singkarak yang hanya sekitar 20 meter dari rumah.
Prajurit Try Sutrisno pada masa itu sedang menunaikan perintah negara untuk mengeleminir adanya gerakan kelompok Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang berjuang menuntut rasa keadilan dan otonomi daerah di Sumatera Barat sekitar tahun 1957-1959 dibawah pimpin Achmad Hosein.
Terima Kasih Masyarakat Kacang
Sebagai ungkapan terima kasihnya kepada masyarakat Nagari Kacang, Mayjen Kunto Arief Wibowo ingin berkontribusi positif dalam memajukan kampung ini melalui berbagai program salahsatunya bagaimana membudidayakan limau Kacang, dan memanfaatkan bios44 yang dapat menetralisir air danau Singkarak guna pengembangan budidaya ikan bilih atau dalam bahasa ilmiah disebut mystacoleucus padangesis bleeker ini.
Diutarakan Mayjen Kunto Arief Wibowo bios44 merupakan cairan dari jenis perpaduan beberapa mikro organisme yang berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada didasar danau dan sungai. Kegunaan bios44 ini juga untuk mengurai tanah tandus menjadi subur disepanjang danau dan dapat mencegah kebakaran pada lahan gambut.
"Hal ini sudah pernah saya buktikan untuk kesuburan tanah pertanian dan perkebunan serta perikanan di daerah Sumatera Selatan." Tuturnya.
Dalam kunjungan silaturahminya ke Tembok Kacang, Mayjen Kunto Arief Wibowo sempat diajak mampir melihat lokasi rencana pembangunan mesjid terapung yang sudah ditanami tiang pancang. Beliau didampingi beberapa panitia pembangunan seperti H.Anton, Kepala Jorong Tembok Zul Hamdi Johem, dan lainnya.
"InsyaAllah, nanti saya coba untuk menghubungi beberapa orang dalam membantu pembangunan masjid terapung ini. Namun saya minta pastikan dulu kondisi dan status perizinannya secara administratif."pungkasnya.(Iyos)
Komentar