Penulis: Yus | Editor: Redaktur
PALEMBAYAN - Kembali musibah terjadi di Kecamatan palembayan Kabupaten Agam, Sumatera Barat,tepatnya
Di Muaro Tantang, Nagari Silareh Aia, Selasa, (8/11) sore.
Musibah berupa tanah tebing muaro Tantang Lonsor yang menyebabkan 4 pekerja galian pasir tertimbun bersama sebuah truk yang sedang memuat pasir.
Baca Juga
- Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Material Lonsor di Nagari Sungai Landie Kab Agam
- Pohon Tumbang Di Kelok 12 Maninjau, Akses Jalan Tertutup.
- Sepanjang Hari Ini Terjadi Bencana Alam Pada Lima Titik Di Kabupaten Agam
- Jalan Malalak Kembali Ditutup, Terjadi Lonsor Susulan Di Batu Apik Nagari Malalak Timur
- Rumah N. Syahril Di Pahambatan Balingka Nyaris Tertimbun Lonsor
Musibah tang terjadi sekitar pukul 15.30 itu, hingga menjelanf mabrib,sudah tiga korban yang tertimbun pasir berhasil ditemukan dengan menggunakan alat berat, 2 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia, dan 1 orang berhasil diselamatkan.
Satu (1) orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan menggunakan alat berat yang mengeruk tumpukan pasir yang menimbun tubuh para korban di wilayah perbatasan Kabupaten Agam-Kabupaten Pasaman itu.
Informasi yang didapat, musibah longsoran tanah di kawasan pebukitan yang biasa digali warga itu, sudah cukup sering terjadi, dimana kejadian Selasa sore ini, diduga akibat kondisi tebing bukit yang labil, sehingga menimbun para pekerja yang sedang mengambil material tanah dan pasir di bagian bawah dan menimbun 4 pekerja.
Camat Palembayan, Sabirun, waktu dikonfirmasi awa media Selasa sore membenar musibah tanah lonsor tersebut.
Menurut Sabirun, pihaknya setelah mendapat laporan dari warga dan langsung ke lokasi kejadian untuk memantau proses evakuasi, dimana hingga pukul 18.00 WIB ini, baru 3 korban yang berhasil diselematkan dari timbunan tanah.
Korban pertama berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sementara korban kedua dan ketiga yang berhasil ditemukan, kondisinya justru sangat memprihatinkan, " keduanya meninggal, " jelasnya.
Korban ketiga diduga mengalami kondisi paling parah, diduga dihantam batu besar saat tanah tebing itu rubuh yang menimpa bagian wajah dan kepala korban, sehingga kepalanya pecah.
" Saat ini masih proses evakuasi korban ke empat, mudah-mudahan bisa segera ditemukan, karena volume timbunan tanah yang cukup besar, sehingga menyulitkan alat berat untuk menelusuri titik korban tertimbun", jelas Sabirun.
( Yus)
Komentar