Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
LUBUK BASAUNG - Guna memantau pergerakan harimau Sumatra yang sempat memangsa hewan ternak masyarakat di Daeerah Cumateh, Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama Polres Agam terpaksa memasang tiga unit kamera penjebak (camera trap). Tiga camera trap dipasang di tiga lokasi yang ditemukan jejak kaki atau jalur perlintasan satwa yang diduga jenis harimau sumatra pada hari Sabtu (28/12/2019).
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Agam, Ade Putra, Minggu (29/12/2019) menyebutkan, kamera akan dipasang hingga tiga hari ke depan. Hal ini untuk mencari tahu dan mendapatkan gambaran visual keberadaan harimau sumatra yang memangsa anak sapi milik Wismardi (54).
"Hasil pengamatan dengan menggunakan camera trap, satwa terpantau masih berada disekitar lokasi, maka tidak tertutup kemungkinan tindakan evakuasi berupa pemasangan perangkap dilakukan," katanya.
Baca Juga
- Pemudik Mulai Ramai Terpantau di Pintu Masuk Sumbar di Kabupaten Dharmasraya
- Jelang Lebaran, Pemkab Pessel Terus Pantau Kesehatan Ternak Sapi
- Pantau Sumdarsin, Kapolda Sumbar Kunjungi Dharmasraya
- Meski Sedang Berkabung, Wako Padang Panjang Pantau Pembuatan Pedestrian
- Awasi Prokes, Lokasi Keramaian Malam di Padang Panjang Dipantau Petugas
"Jika opsi evakuasi dengan perangkap berhasil maka satwa akan direhabilitasi atau lepas liar ke dalam salah satu kawasan konservasi yang berada di Sumbar," katanya.
Sebelumnya, seekor anak sapi milik Wismardi diterkam harimau pada Rabu sore (25/12), saat digembalakan bersama sembilan sapi lainnya di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cumateh. Wismardi kemudian melapor ke kepolisian dan BKSDA karena menemukan jejak kaki satwa yang diduga harimau, tulis langgamid.
(MR)
Komentar