PHSB Sumbar Dukung Pengembangan Homestay Desa Wisata Sulit Air

PARIWISATA-1645 hit

Penulis: Iyos | Editor: Medio Agusta

SOLOK,SULIT AIR - Pengurus Perhimpunan Homestay Sumatera Barat (PHSB) bersama Febriadi, Seksi Kelembagaan Kepariwisataan Ekonomi Kreatif, Bidang Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif dan SDM Dinas Pariwisata Sumbar, kunjungi Desa Wisata Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, dalam rangka menggali sejumkah potensi wisata yang bisa dikembangkan di nagari Sulit Air Sepakat ( SAS) tersebut. Kegiatan itu dipusatkan di Homestay Nur Rahmah, Jorong Gando, Sulit Air, Rabu (15/6).

Hj.Kamsri Benti, kepada beritaminang.com mengatakan, dia dan sejumlah besar rombongannya belum pernah ke Sulit Air, tapi tahunya mereka masayarakat Sulit Air sangat terkenal dan mendunia dengan organisasinya bernama Sulit Air Sepakat (SAS), mereka mengetahui para perantaunya banyak yang menjadi tokoh-tokoh terkenal baik dibidang politik maupun sebagai saudagar-saudagar tangguh yang berhasil membranding nama SAS.

Setelah melihat langsung ke Sulit Air, sebut dia, banyak hal sekilas yang membuatnya beserta rombongan berdecak kagum karena nilai budaya dan peninggalan bersejarah masala silam seperti banyaknya rumah-rumah gadang dari 4 suku yang ada menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan, seperti rumah gadang 20 kamar, janjang saribu, panorama alam bukit merah putih, dan banyak lainnya kuliner khas Sukit Air yakni gulai hitam yang memanjakan lidah karena kelezatannya.

Walau dia dan rombongan baru pertamakali ke Sulit Air, tapi sudah merasakan magnetnya Sulit Air sebagai destinasi wisata potensial jika komunitas masyarakatnya mampu bersatupadu menata dan membangun Sulit Air sebagai Desa Wisata yang mendatangkan manfaat bagi penguatan ekonomi masyarakatnya.

Baca Juga


"Apalagi, jika rumah gadang dan rumah warga bisa dikembangkan menjadi homestay, maka kami bisa promosikan melalui kerjasama dengan berbagai travel agen menjadikan Sukir Air sebagai destinasi wisata sejarah, alam, dan budaya. Untuk itu, konsep keraifan lokal harus diperkaya dengan berbagai suguhan permainan anak nagari dan mengajak tamu berinteraksi dengan masyarakat. Homestay tidak hanya sebagai tempat menginap tapi juga tempat mengedukasi wisatawan mengenal budaya setempat." Ungkap Uni Ben, sebagaimana orang menyebut nama akrab Kamsri Benti.

"Munculkanlah jenis permainan anak nagari yang unik-unik, budaya yang sudah ada jangan sampai hilang. Wisatawan menginap di homestay tapi tapi mereka juga dibedukasi membuat sesuatu yang menarik, misal buat rendang, buat gulai hitam, atau jenis kukiner lainnya yang menjadi brand Sulit Air." Sambung Uni Ben lagi.

Menyoal potensi itu, sebagai desa wisata potensial, Pj Wali Nagari Sulit Air Zuljidin didampingi unsur tokoh penggiat Desa Wisata Sulit Air Hendrizon P.Sinaro dan lainnya, berterima kasih atas kunjungan PHSB ke Sulit Air. Pertemuan ini kata mereka sangat menginspirasi dan siap untuk dikembangkan kedepan sesuai saran PHSB.

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kunjungan PHSB ini, karena telah menginspirasi kami untuk lebih mengembangkan semua potensi yang ada. Namun kami tentu butuh dukungan bersama, baik masyarakat yang dikampung maupun perantau dan Pemkab Solok, terkhusus PHSB yang telah melahirkan hingga 500 lebih anggotanya mengelola homestay di Sumbar. Dan ada keinginan kami untuk bergabung." Ungkap Hendrizon.

Ditambahkan Zuljidin, Pemerintah Nagari tentu mengapresiasi hal ini, dan siap untuk membantu komunitas Desa Wisata Sulit Air dengan berbagai kemudahan administrasi sesuai kewenangannya selaku pejabat Wali Nagari Sulit Air. Sehingga nagari indah ini bisa dikenal lebih luas lagi.

Sementara, Yetty Suardi, owner Nur Rahmah Homestay dan juga tokoh Bundo Kanduang Nagari Sulit Air di Jakarta kepada beritaminang.com melalui saluran whatsapp menyambut baik program kerja PHSB. Pihaknya berharap perhatian PHSB dapat membawa harapan pengembangan industri kepariwisataan di kampung halamannya Sulit Air.

Rombongan dipimpin Ketua PHSB Hj.Kamsri Bentuk,SE bersama Febriandi, Kasi Kelembahaan Kepariwisataan Ekonomi Kreatif Bidang Pengembangan Kepariwisataan dan SDM Dinas Pariwisata Sumbar, didampingi sejumlah koordinator dari Wilayah Sumbar I (Padang, Pessel, Mentawai dan Padang Pariaman), Wilayah Sumbar II (Solok Raya, Sijunjung, Dharmasraya, Sawahlunto) dan Korwil Wilayah III ( Tanah Datar, Agam, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Padangpanjang). (Iyos)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru