Penulis: Mc Prov Sumbar/Je | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi kembali melantik sembilan pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar di Auditorium Gubernuran, Senin (31/1/22). Sembilan pejabat eselon II itu terdiri delapan jabatan rotasi, dan satu jabatan promosi.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 821/0346/BKD-2022, tanggal 28 Januari 2022. Pejabat yang dilantik adalah Zaenuddin sebagai Inspektur Daerah Provinsi Sumatera Barat, Maswar Dedi, sebagai Kepala Bapenda, Adib Alfikri Kadis PM-PTSP, Arry Yuswandi sebagai Kadis Sosial, dan Novrial sebagai Kadis Kearsipan dan Perpustakaan.
Selanjutnya, Wardarusmen sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Benny Warlis sebagai Staff Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM, serta Hefdi sebagai Kabiro Administrasi Pembangunan. Sementara satu pelantikan jabatan promosi yaitu Luhur Budianda sebagai Kadis Pariwisata.
Baca Juga
- Gubernur Mahyeldi Lepas 647 PNS Pemprov Sumbar Pensiun Tahun Ini
- Wow, Gubernur Mahyeldi Ansuransikan 7.000 Lebih Nelayan Sumbar
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen pada Ekonomi Syariah dan Ramah Lingkungan
- Gubernur Mahyeldi Ajak ASN Sumbar Teladani Rasulullah
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Pemprov Sumbar untuk Pemenuhan Hak Anak
Gubernur mengatakan, pengambilan sumpah dan rotasi jabatan utamanya dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik, serta demi tercapainya program dan kegiatan prioritas pemerintah daerah. Ia juga menegaskan, bahwa pelantikan yang dilakukan sudah melewati pertimbangan yang mendalam.
"Parameter utama yang digunakan dalam menentukan jabatan setiap pegawai dilakukan melalui pertimbangan kapasitas, kompetensi, integritas, loyalitas, moralitas dan komitmen kepada tugas dan tanggung jawab kepada pemerintah daerah," tegas Gubernur.
Ia berharap dengan rotasi ke jabatan yang baru, pejabat pimpinan tinggi pratama dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru pula. Karena menurut Buya dalam konteks ini mutasi pejabat harus dimaknai sebagai suatu penugasan, dan amanah yang harus diemban dengan niat yang tulus untuk mengabdi sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.
"Harapan kami kepada Bapak Ibu, mampu meningkatkan kinerja ASN yang dipimpin, Kinerja unit kerja, maupun organisasi secara keseluruhan, dan mendorong terjadi interaksi positif di lingkungan pemerintah, sehingga tercapai apa yang sudah ditetapkan sebagai target setiap tahun," pungkasnya. (Mc Prov Sumbar/Je)
Komentar