Total Bantuan Rp 635 Juta Dibawa Wagub Nasrul Abit Ke Solsel

PERISTIWA-452 hit

Penulis: Hms/Je | Editor: Medio Agusta

PADANG ARO - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit meninjau lokasi bencana longsor di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Solsel, Jumat (29/11).

Dalam kesempatan tersebut Wagub Sumbar menyerahkan bantuan dengan total Rp 635 Juta dengan rincian berupa uang sebesar Rp350 dari Pemprov Sumbar, Uang sebesar Rp194 juta dari Kementerian Sosial dan bantuan lain berupa rendang senilai Rp 35 juta, beras 26 ton, supermi 50 dus dan paket BPBD senilau Rp 25 juta.

Nasrul Abit menyebutkan, pesca bencana longsor yang menimpa masyarakat Nagari Pakan Rabaa Timur, kesehatan dan makanan masyarakat yang terdampak bencana harus disiapkan.

"Tentu pasca bencana bagaimana tempat tinggal mereka yang permanen bagai mana usaha ekonomi mereka kita akan rapat di kantor camat langkah yang akan dilakukan bupati," tuturnya kepada wartawan.

Disamping itu, lanjutnya, upaya mencari bantuan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Kementerian PU harus terus diupayakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat longsor.

Ia juga menyebutkan, saat kunjungannya tersebut, masyarakat menyeluhkan sawah dan ladangnya yang tidak lagi bisa dimanfaatkan akibat longsor.

"Masyarakat meminta sawah mereka yang tertibun dikembalikan sehingga mereka bisa kemballi ke sawah karena itu satu satunya mata pencarian mereka." Tuturnya.

Ia menambahkan, upaya relokasi masyarakat kearah yang aman perlu negosiasi dengan masyarakat, meski lahan untuk relokasi sudah disediakan oleh nagari.

"Semoga masyarakat mau kita relokasi tetapi ekonominya tetap disini, mudah-mudahan semua mau direlokasi," ungkapnya.

Terkait penanganan banjir, Wagub menilai langkah-langkah yang diambil pemkab bersama pihak terkait sudah cukup bagus. Ia juga sudah menanyakan langsung kepada pengungsi

"Tadi sudah kita cek di posko pengungsi. Penanganan sudah cukup bagus," jelasnya

Menyinggung penyebab banjir bandang, ia mengatakan, longsor disebabkan karena tebing curam dan curah hujan besar ditambah kontur tanah yang labil.

Wagub menyebutkan, jika ada kerusakan lingkungan akibat pertambangan ilegal, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan razia. "Kalau memang kewenangan provinsi kita lakukan razia, tim kita turunkan disini, akan kita tindak." tegasnya.

Senada, Bupati Solsel menyebutkan, pemerintah daerah ingin tidak ada lagi tambang ilegal di Solsel, "Kita ingin legal, masyarakat nyaman menambang dan lingkungan pasti terjaga," cetusnya.

Ia menyebutkan, pemerintah daerah juga telah meminta ke pemerintah pusat agar perusahaan yang sudah memenuhi persyaratan agar izinnya diselesaikan.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pihak pemprov dan pihak lainnya yang telah ikut serta membantu korban bencana banjir

"Terima kasih pak Wagub, rekan rekan kepolisian, TNI, para relawan, dan pihak-pihak yang telah membantu meringankan beban korban banjir," tukasnya

Pengungsi Bertambah

Sementara itu, jumlah pengungsi akibat banjir bandang yang melanda Pakan Rabaa Timur, Kec. Koto Parik Gadang Diateh, Kab. Solok Selatan, pada Minggu malam 24/11 lalu, terus bertambah. Data yang didapatkan dari posko utama bencana per 27/11 pukul 18.00 malam, tercatat jumlah pengungsi meningkat menjadi 540 jiwa. Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya yang berjumlah 330 jiwa.

Kondisi jumlah pengungsi yang semakin banyak, ditambah dengan adanya keberadaan 20-an orang balita, membuat kondisi semakin sesak dan perlu dicarikan solusi dengan menambah titik lokasi pengungsian

"Pak Wali, tolong dibantu dicarikan tambahan rumah yang bisa kita gunakan untuk pengungsi kita, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil nantinya," pinta Bupati kepada Wali Nagari Pakan Rabaa Timur, Nasril, ketika mengunjungi para pengungsi di Balai Adat dan lokasi banjir, Kamis 28/11

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Solsel Inroni Muharamsyah, mengatakan bahwa hingga hari tadi alat berat BPBD masih berjuang untuk membuka jalan ke Jorong Manggis yang masih ditutupi lumpur, batuan, dan material lain yang membuat daerah tersebut masih terisolasi.

"4 unit alat berat, 1 unit whaeel loader, serta mobil Damkar hingga beberapa hari kedepan terus kita operasikan untuk membersihkan beberapa titik longsoran yang menutup jalan," tukasnya

(Hms/Je)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru