Membantah Propaganda, Wartawan CCN Perempuan Diterima di Sarang Taliban

PERISTIWA-691 hit

Penulis: Irawan Nugroho | Editor: Marjeni Rokcalva

WASHINGTON DC - Sejak Taliban menguasai Kabul dan Afghanistan beberapa hari terakhir ini, semua media meliput peristiwa besar ini. Ada satu wartawan yang menarik perhatian saya, yatu Clarissa Ward, chief international correspondent dari CNN, posisi yang dulu dipegang oleh Christiane Amanpour. Clarissa tiba di Afghanistan sebulan sebelum Taliban merebut kekuasaan dari AS dan pemerintahan Afghanistan.

Mantan wartawan CBS berusia 41 tahun ini keluar masuk sarang Taliban, mewawancarai para komandan perang Taliban di gunung-gunung, meliput eksodus besar-besaran warga Afghanistan yang keluar dari negara itu dan segala kerusuhan yang terjadi di negara ini. Bagi saya ini suatu keberanian, atau mungkin kenekadan seorang perempuan. Clarissa memang harus mengenakan abaya, baju Muslim panjang agar bisa diterima oleh Taliban.

Namun, sebagai seorang perempuan berada di sarang Taliban itu bagaikan masuk ke sarang macan. Bisa saja Taliban membutuhkan CNN sebagai media Amerika untuk menyampaikan pesan mereka. Dan Clarissa bisa diterima dengan baik oleh para pejuang bersenjata lengkap ini.

Sebagai chief international correspondent CNN dengan pengalaman liputan lebih 15 tahun, sudah menjadi tugasnya untuk masuk ke medan perang seperti di Syria, Yaman, Iraq, Myanmar dan medan liputan lainnya.

Namun, bagi saya wartawan perempuan yang menguasai 7 bahasa asing ini, termasuk bahasa Arab, adalah sesuatu bagi saya. Apalagi dia mempunyai dua anak balita yang harus ditinggalkannya demi kariernya. Sebab itu, menurut saya perempuan alumni Yale University ini bukan saja berani tapi nekad masuk ke sarang Taliban. Good luck. (Irawan Nugroho)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru