Sore Ini Terjadi Gerhana Bulan, Bisa Dilihat di Indonesia Termasuk di Sumbar

TEKNO-1354 hit

Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva

JAKARTA - Sebagian besar wilayah Indonesia bisa mengamati Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon yang terjadi sejak Rabu sore (26/5/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, waktu pengamatan berbeda karena faktor wilayah. Dapat diketahui bahwa Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 ini akan dapat diamati dari wilayah Indonesia, sebagaimna dilansir laman resmi BMKG.

BMKG menjelaskan ada tujuh fase ketika GBT, yakni:

Baca Juga


Gerhana mulai (P1);

Gerhana Sebagian mulai (U1);

Gerhana Total mulai (U2);

Puncak Gerhana;

Gerhana Total berakhir (U3);

Gerhana Sebagian berakhir (U4); dan

Gerhana berakhir (P4)

Daerah yang tepat terlewati oleh garis P1, U1, U2, dan U3 berarti waktu terbit Bulannya bersamaan dengan terjadinya fase-fase gerhana tersebut. Berikut tabel waktu pengamatan gerhana yang bisa diamati sesuai pembagian waktu di Indonesia.

https://www.beritaminang.com/photos/foto/foto-fase-waktu-gerhana-bulan-26-mei-2021-melintasi_foto1_260521073807.jpeg

Berdasarkan pengamatan, pengamat di wilayah Papua dapat mengamati seluruh fase Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021.

Adapun pengamat yang berada di antara garis P1 dan U1, yaitu di Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, NTT, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian tenggara akan mendapati Bulan sudah dalam fase gerhana penumbra pada saat Bulannya terbit.

"Selanjutnya, ia akan dapat mengamati Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 hingga gerhana berakhir," kata BMKG.

Pengamat yang berada di antara garis U1 dan U2, yaitu di sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, sebagian Sumatera Barat, sebagian Riau, dan Kepulauan Riau, akan dapat mendapati Bulan sudah dalam fase gerhana sebagian pada saat Bulannya terbit.

"Selanjutnya, ia akan dapat mengamati gerhana hingga gerhananya berakhir," kata BMKG.

Bulan dalam fase gerhana total saat Bulan sedang terbit akan didapati oleh pengamat yang berada di antara garis U2 dan U3, yaitu di sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, dan sebagian Riau, untuk selanjutnya akan dapat mengamati Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 hingga gerhana berakhir.

Sedangkan pengamat di sebelah barat garis U3, yaitu di sebagian Sumatera Utara dan Aceh akan dapat mengamati Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 dari fase gerhana sebagian pasca-totalitas hingga gerhana berakhir.

Secara global, seluruh proses gerhana dapat dilihat di Selandia Baru, sebagian besar Australia sebelah timur, Papua Nugini, dan sebagian kecil Indonesia bagian timur. Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di sebagian besar Asia bagian timur, dan sebagian kecil Australia sebelah barat. Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di seluruh Amerika.

"Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar Asia bagian barat, seluruh Afrika, seluruh Eropa, dan sebagian kecil Amerika bagian timur," kata BMKG.

BMKG menjelaskan Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi Bulan akan terlihat kemerahan.

Dengan membandingkan jarak Bumi-Bulan dan kejadian Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, BMKG menyebut waktu puncak gerhana ini terjadi hanya 9 jam 28 menit dari sejak Bulan berada di perige. Sedangkan puncaknya hany akan berlangsung 18 menit 44 detik.

Pada Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, puncak gerhana terjadi pada pukul 11.18.43 UT atau pukul 18.18.43 WIB atau pukul 19.18.43 WITA atau pukul 20.18.43 WIT.

(MR)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru