Pengendalian Covid-19 Tanggung Jawab Semua, Bukan Pemerintah Saja

640 hit
Paskibraka Kota Padang Panjang Dikukuhkan

Yusrizal

Wartawan Beritaminang.com

BENCANAnon alam seperti pandemi covid 19 yang menyebar sampai ke Sumbar umumnya dan Bukittinggi khususnya sejak Maret 2020 lalu, belum ada tanda tanda akan berakhir sampai saat ini, setiap hari ada saja yang positif terpapar virus yang mematikan itu,bila imum tubuhnya lemah.

Dampak pandemi covid 19 itu, telah meluluh lantakkan tatanan yang ada, terjadi pembatasan sosial, perekonomian lumpuh, sekolah dan tempat ibadah di tutup. Sampai lahirnya regulasi untuk menindak pelanggar protokol kesehatan. Kebijakan itu dilakukan pemerintah untuk memutus matarantai penyebaran virus yang akrab ditelinga masarakat corona.

Untuk penanggulangan dan percepatan penanganan virus itu, dibentuklah Satgas covid 19 dari Pusat sampai ke daerah dan digelontorkan dana yang tidak sedikit, sejumlah kegiatan yang di rencanakan tahun 2020 ini , terpaksa di batalkan karena dananya di alihkan untuk penanggulangan penyebaran virus tersebut, namun hasilnya belum signifikan, nyaris setiap hari ada saja yang terkonfirmasi positif Covid 19 itu. Penyebabkan karena masarakat masih banyak yang abai terhadap ketentuan protokol kesehatan.

Sampai rabu,(25/11), tercatat warga kota Bukittinggi yang positif covid 19 berjumlah 811 orang, 14 orang (1,7%) diantaranya Meninggal, 664 orang (81,9%), telah sembuh, berarti masih ada 159 orang lagi yang sedang menjalani isolasi dan perawatan.

Berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-37 pandemi covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, maka mulai 22 Nopember 2020 sampai 28 Nopember 2020, Bukittinggi ditetapkan masuk ke zona oranye, (skor 2,38),walaupun sebelumnya telah berada dizona kuning.

Pjs Walikota Bukittinggi Zaenuddin mengatakan, pengendalian penyebaran covid 19, tidak hanya menjadi pekerjaan pemerintah saja, namun menjadi tanggungjawab bersama, semua pihak harus mengambil andil dalam upaya memutus matarantai penyebaran virus corona itu.

Bukittinggi sebagai daerah tujuan wisata dituntut untuk adanya keseimbangan dimana ada kegiatan ekonomi, tetapi tetap mengendalikan penyebaran virus covid-19.bagaimana caranya, tentu dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun ditempat air mengalir, menjaga jarak, artinya hindari kerumunan.

Menurut Zaenuddin,sebagai kota wisata, dalam era adaptasi kebiasaan baru, berbagai sector telah menyusun dan menerapkan protocol kesehatan yang sesuai dengan kondisi pandemic covid-19, begitupun halnya dengan sector kepariwisataan.

Para pelaku pariwisata dituntut peran aktifnya berperang melawan virus Covid 19, manajemen hotel dan restoran wajib menerapkan protocol kesehatan, mulai dari pengecekan suhu tubuh, menyediakan fasiltas cuci tangan, hand sanitizer dan mengatur jarak aman, ujar Zaenuddin.

Untuk meningkatkan peran serta pegiat pariwisata itu, Pemko Bukittinggi baru baru ini melakukan sosialisasi tentang peran Hotel dan Restoran dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 secara virtual.

Sosialisasi itu digelar PemKo Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat dalam rangka menjaga kestabilan ekonomi dari dampak virus Covid-19 dan sebagai upaya pengendalian situasi new normal pada sektor kepariwisataan.

Sosialiasi yang dilaksanakan secara virtual tersebut diikuti ketua beserta pengurus DPC PHRI Kota Bukittinggi, manajer hotel dan restoran di Kota Bukittinggi dengan nara sumber Kepala laboratorium pusat diagnostic riset penyakit infeksi Fakutas Kedokteran Universtas Andalas Dr.dr.Andani Eka Putra, Msc dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DKK Bukittinggi dr. Salvi Raini dengan moderator Kepala Dinas Parpora Bukittinggi Drs. Supadria.

Pjs Wako Zaenuddin mengharapkan dengan sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman pihak pengusaha hotel dan restoran dalam mengimplementasikan protocol kesehatan.

Sementara nara sumber dr. Andani, mengatakan virus covid 19 ini jangan dianggap enteng karena sampai saat ini masih belum berakhir. Semua punya resiko untuk positif. Untuk itu diperlukan komitmen untuk melaksanakan protokol kesehatan baik di hotel maupun di restoran, agar adanya jaminan keamanan untuk orang yang akan datang dan dengan prinsip bagaimana transaksi ekonomi tetap berjalan walau dimasa pandemi.

"Kami harapkan agar semua karyawan baik hotel maupun restoran untuk dilakukan swab. Dengan cara itu hotel dan restoran akan dikunjungi orang karena adanya jaminan dan kita akan periksa semua karyawannya dengan gratis. Pengendalian covid ini adalah tugas kita bersama, bukan kerja walikota atau labor saja, bagaimana pandemi berhenti dan ekonomi tetap jalan dengan strategi adaptif covid dengan syarat ikuti protokol covid dan lakukan pemeriksaan secara berkala," ujarnya.

Sementara itu, dr.Salvi, dari Dinas Kesehatan, juga mejelaskan tentang prosedur pelaksanaan tes swab. Ia mengatakan bahwa kemampuan Dinas Kesehatan untuk melakukan swab perharinya mencapai 200 orang dengan layanan 3 (tiga) kali seminggu. Tetapi apabila pelaku pariwisata di Bukittinggi menginginkan jadwal tersendiri nantinya juga akan dilayani.

"Untuk tes swab diharapkan muncul dari kesadaran sendiri, karena kita inginkan adanya jaminan kehadiran dari nama yang dikirim untuk hadir oleh perusahaan, sesuai pengalaman jumlah nama yang masuk tidak sesuai dengan yang hadir. Mari kita bersama -- sama berkomitmen dalam pengendlian covid ini, mari tetap laksanakan protocol kesehatan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru agar tetap sehat dan aman dimasa wabah covid-19," harapnya. (***)

Komentar

Artikel Terbaru