Mengenal Tradisi Balimau dalam Kebudayaan Minangkabau

686 hit
Paskibraka Kota Padang Panjang Dikukuhkan

Muhammad Rizky Budiman

Mahasiswa Sastra Minangkabau, Unand

SEPERTI yang kita ketahui Indonesia mempunyai beragam suka bangsa. Dan masing-masing suku bangsa tersebut memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh Karena itu, Indonesia kaya akan berbagai macam tradisi dan mumpunyai ciri masing masing dari tradisi tersebut.

Pada dasarnya menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara turun temurun yang masih di jalankan dalam lingkungan masyarakat. Yang dimana kita ketahui Minangkabau memiliki berbagai macam tradisi dan kebudayaan yang sangat beragam seperti tari-tarian, alat music, makanan, dan acara adat. Orang Minangkabau juga dikenal dengan kelompok etnis yang banyak menyebar di bebagai daerah yang ada di Nusantara.

Salah satu tradisi yang terkenal di Minangkabau adalah balimau atau mandi suci. Seperti yang kita ketahui bulan suci ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim diseluruh dunia. Bagi masyarakat Minangkabau sendiri ada tradisi untuk menyambut kedatangan bulan suci ramadhan yaitu dengan mandi-mandi di aliran sungai atau bisa disebut juga dengan mandi suci atau lebih dikenal dengan balimau. Sebenarnya balimau sendiri bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa sebelum memasuki bulan suci ramadhan. tradisi ini biasanya dilakukan seminggu atau sehari sebelum menjelang puasa.

Keistimewaan mandi balimau merupakan acara adat yang mengandung nilai sakral dan khas, para wisatawan bisa menyaksikan tradisi ini dengan beramai-ramai mendatangi pinggiran sungai untuk melakukan ritual mandi balimau bersama. Tradisi ini bisa dilakukan oleh semua kalangan masyarakat baik yang muda, tua ,anak-anak laki laki,bahkan perempuan. Selain untuk menghilangkan kotoran tradisi balimau juga bisa digunakan sebagai momen untuk silahturahmi, dan perkumpulan antara ninik mamak, tokoh daerah, pemerintah daerah, dan anggota masyarakat dalam momen itu setiap orang melakukan tradisi saling memaafkan sebelum memasuki bulan suci ramadhan. Bahkan tradisi ini sudah lama ada sejak berpuluh-puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang lalu, hingga sekarang mayarakat masih melakukan tradisi ini sembari menjaga eksistensinya.

Pada awalnya tradisi ini mempunyai tujuan yang baik, akan tetapi akhir akhir ini tradisi balimau mengalami penyimpangan,yang dimana dulunya tradisi ini dijadikan sebagai sarana pensucian diri, namun sekarang tradisi balimau justru dijadikan sebagai pemandian antara laki-laki dan perempuan. Para muda mudi sengaja mencari lokasi pemandian yang jauh dari pemukiman. Namun disisi lain tradisi balimau dimanfaatkan sebagian orang untuk pergi mandi ke sungai, namun tujuannya bukan untuk membersihkan diri melainkan sebagai tempat berpacaran/ kekasihnya sehingga hal itu sangat bertentangan dengan agama islam, terutama bagi orang Minangkabau yang memegang erat Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Dan juga ditentang oleh para tokoh agama, karena pelaksanaanya sudah bertentang dengan agama.

Tradisi balimau di Minangkabau hampir sama dengan kebudayaan yang ada di India. Yang seperti kita ketahui masyarakat di India sering melakukan mandi disungai gangga seperti momen khusus yaitu Makara sankrati (pemuja dewa surya), Raksabandha(penguat tali sesama orang di India) atau Vasansta panchami (Pensucian diri masyarakat India).

Mandi balimau sendiri menggunakan bungai kasai, dengan tujuan supaya kita dapat merasakan sakralnnya proses mandi yang dilakukan. Didalam setiap bungkusan bungai kasai terdapat juga bahan lainnya seperti buah limau (jeruk nipis) yang diiris tipis, bunga mawar, bunga melati, bunga rampai berwarna merah, daun pandan yang dipotong tipis-tipis dan akarnya wangi.

Dari bahan diatas memiliki fungsi masing masing, seperti jeruk nipis bisa mengangkat minyak-minyak yang lengket dibadan , agar badan kerasa lebih segar dan bersih sebelum bulan ramadhan, dan akar-akar berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati yang menempel dikulit dan bisa bikin kulit jadi wangi ditambah dicampur dengan bunga-bunga dan daun pandan yang wangi.

Mandi balimau ini bukan hanya sekedar mandi biasa, melainkan ada aturan, niat dan syarat-syarat yang ada di Minangkabau. Jika berbicara syarat dan aturan tradisi yang sudah ada pada zaman dulu. Mandi suci yang dilakukan masyarakat Minang ini memiliki tata cara sendiri sebelum melaksanakannya, diantaranya sebagai berikut :

1.Membaca niat dan meluruskan hati bahwa kita benar benar untuk mensucikan diri dan jiwa sebelum masuknya puasa, 2. Menyiramkan air yang sudah dicampuri dengan jeruk nipis, bunga mawar, bunga melati, bunga rampai berwarna merah, daun pandan dan akarnya ke seluruh bagian badan, 3. Menggosok semua anggota tubuh hingga bersih, 4. Meyakinkan pada diri sendiri bahwa kita melakukan tradisi ini tidak bertentangan dengan agama melainkan benar-benar berniat untuk membesihkan diri sebelum bulan ramadhan.

Dulu tidak semua orang yang bisa mandi bersih, entah karena tidak ada sabun,daerah tersebut kekurangan air bersih, mungkin orang-orang dulu sibuk bekerja atau kerna alasan lain. Ketika itu alat penggganti sabun saat balimau di daerah Minangkabau ialah jeruk nipis yang memiliki banyak khasiat untuk membersihkan badan, tradisi balimau juga ada di luar Minangkabau terdapat di Provinsi Lampung dan Riau.

Kesimpulan

berdasarkan hasil yang dibahas diatas bisa disimpulkan bahwa mandi balimu merupakan acara adat yang mengandung nilai sakral dan khas di Minangkabau. Masyrakat bagi mau mengikuti acara ini bisa beramai-ramai datang ke pinggiran sungai untuk melakukan mandi bersama.

Ketika semua bahan persiapan siap,maka tata cara balimau ini adalah dicampurkannya semua bahan-bahan yang telah disiapkan kemudian dimasukan dituangkan ke dalam air panas. Kemudian air tersebut disiramkan ke seluruh bagian anggota badan,dengan hati yang benar-benar berniat untuk mencusikan diri lahir dan batin akan menunaikan ibdah puasa sepenuh hati karena Allah SWT. (***)

Komentar

Artikel Terbaru